Search This Blog

Saturday 6 July 2013

Zikir Seekor Cacing

Ahmadun Y. Herfanda

Dalam duniamu aku cacing tak bermakna
yang melata dari lumpur ke lumpur
peradaban tanpa jiwa, yang menggeliat
di selokan - selokan kumuh kota
yang bahagia ketika pohon - pohon berbunga

cobalah kau dengar zikirku, menetes
jadi madu di pucuk - pucuk akar pohonmu
kucangkul tanah keras jadi gembur
kurabuk ladang tanpa hara jadi subur
kubimbing akar- akar pohonan
menyusup sela - sela batu dan belukar
mengisap sari madu kehidupan
sedang aku cukup tumbuh
dari daun - daun gugur

di kota padat beton dan baja
aku jadi penghuni tak berharga
tapi dengarlah kecipak ikan - ikan
mereka bernyanyi di atas kehadiranmu
ketika tubuhku ku relakan
lumat jadi santapan

akulah si paling buruk muka
di antara para kekasih jiwa
namun syukurku tak tertahankan
ketika dapat ikut menyuburkan
pepohonan di beranda

1990

No comments:

Post a Comment